Harlah NU Ke-102, Gus Fahmi Sebut Jombang Ibu Kota NU, Kang Nizar Serahkan Sertifikat Kantor MWC NU Jogoroto

oleh -238 views
Kang Nizar ketika menyerahkan sertifikat Kantor MWC NU Kec Jogoroto Kepada Gus Fahmi, disaksikan Ketua MWC NU

JOMBANG, KN – Ketua PCNU Kabupaten Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau akrab disapa Gus Fahmi, mengajak kita semua meneguhkan kembali semangat persatuan dan perjuangan organisasi terbesar di Indonesia.

Ini disampaikannya, dalam puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama bertema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” yang digelar di Masjid Agung Baitul Mukminin, Jombang, pada Senin (27/1/2025).

“Jombang adalah ibu kota NU. Kita harus mencontoh para pendahulu kita, bersatu dan berpegang teguh pada tali Allah, jangan sampai bercerai-berai,” ajak Gus Fahmi sebagaimana dikutip MEDIA NUSANTARA com.

Orang nomor satu di PCNU Jombang ini juga menekankan, kebanggaan menjadi bagian dari NU dan bangsa Indonesia. Berdasarkan survei, 60 persen warga Indonesia mengaku sebagai bagian dari NU, sebuah bukti kuat akan pengaruh organisasi ini.

Pada kesempatan yang lain Gus Fahmi juga menjelaskan pentingnya berkumpul dengan orang orang sholih, “Ada satu riwayat, suatu ketika ada seorang ibu wafat, kejadiannya diluar negeri, ketika itu Negara masih dibawah kekuasaan Islam, ada seorang ibu yang sholihah, ketika ibu ini wafat, perlakukan layaknya jenazah seorang Muslim, selesai dimakamkan, dalam tidur salah satu putranya bermimpi beberapa kali, dalam mimpi selalu didatangi sang ibu, beliau bertanya dan minta tolong, saya kok dimakamkan disini, siangnya anak seorang ibu ini memeriksa makam ibunya, ternyata tidak ada yang berubah, tetapi kenapa Ibu kok selalu minta tolong,” tutur cucu pendiri NU ini menceritakan.

Ketua PC NU Jombang, Gus Fahmi besama Ketua MWCNU dan pengurus lainnya.

Tidak berhenti di situ, salah satu anaknya masih penasaran, lalu bertanya pada juru kunci, lalu dijelaskan oleh juru kunci, kesimpulannya ternyata makam ibunya dikelilingi ahli maksiat. Lalu si anak ini menemui Rois Syuriyah NU, akhirnya makam si Ibu ini dipindah. Nah, baru setalah makam dipindah, dalam tidurnya si anak ini didatangi lagi oleh ibundanya, dengan mengatakan terima kasih dan sekarang sudah dingin. Hikmah dari cerita tersebut bagaimana kita ini bisa berkumpul dengan orang orang sholih, lewat berbagai cara, salah satunya di dalam pengajian NU seperti sekarang ini,” jelas Gus Fahmi, ketika memberi Tausiyah Pada pengajian Rutin Selasa Pon di MWCNU Kecamatan Jogoroto.

Sementara itu, KH. Moh Nizar Ma’ruf, atau yang akrab disapa Kang Nizar, salah satu mantan Ketua LWP (Lembaga Wakaf dan Pertanahan) NU Cabang Jombang Periode 2012-2017. Dalam milad NU yang ke 102 kali ini, Kang Nizar ingin merampung tugasnya sebagai Ketua LWP, dan mengajak mendorong Jamiyah Nahdlatul Ulama benar benar menjadi Ormas Dikdaya, dengan ciri mampu mensejahterakan warganya.

“Kalau saya dalam memperingati Harlah NU ke 102 kali ini saya akan menyelesaikan tugas tugas LWP yang masih nyantol, salah satu kini yang sudah selesai adalah sertifikat Kantor MWCNU Jogoroto, yang saya mau serahkan. Selain itu, saya mengajak kepada semua warga NU untuk mendorong agar NU benar benar sebagai Jamiyah yang Dikdaya (sakti) dengan bercirikan mampun mensejahterakan anggotanya,” kata Kang Nizar ketika ditemui Kabar Nahdliyin saat mengikuti Pangajian rutin Selasa Pon dan secara simbolis menyerahkan Sertifikat Tanah Kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Jogoroto yang telah rampung.

Dijelaskan, mensejahterakan yang dimaksud, lanjutnya, Nahdlatul Ulama mampu memberi solusi secara total baik rohani maupun secara jasmani, “NU sudah berusia seratus dua tahun, ini artinya sudah satu abad lebih, secara organisasi harus berfikir hal hal yang strategis, NU harus mampu memberi jalan keluar baik mengenai permasalahan agama maupun ekonomi istilah sekarang NU mampu mensejahterakan warganya,” jelas Kiai Nizar.

Mantan Pegawai KUA juga mengaku bangga dengan adanya program baru di NU yakni Keluarga Maslahat NU, “Mungkin hal tersebut akan direalisasikan pada GKMNU (Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama), “Program ini bagus, menyentuh akar rumput, tetapi sampai hari ini belum ada kabar, masih sebatas membentuk satuan tugas GKMNU, padahal program ini prioritas NU dan hasil Muktamar ke-34 di Lampung. Ya kita tunggu kapan PBNU mewujudkan itu, semoga segara terwujud sehingga NU bisa mensejahterakan warganya, mari sama sama kita dukung,” tambahnya. (mu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.